Yoga dan pilates adalah dua aktivitas fisik yang kerap disamakan gerakan dan fungsinya. Padahal, dua olahraga ini berbeda satu sama lain. Walaupun berbeda, keduanya sama-sama menitikberatkan pada latihan fleksibilitas, koordinasi, postur dan penanggulangan stress. Yoga dan pilates memberikan banyak manfaat untuk kesehatan. Selain kebugaran jasmani, yoga dan pilates juga dimanfaatkan sebagai terapi nonfarmakologi untuk penyakit tertentu. Berikut akan dibahas penyakit yang memanfaatkan yoga dan pilates sebagai terapi untuk memperbaiki kondisi dan prognosis penderitanya.
Beda Yoga dan Pilates
Yoga dan pilates bisa dikatakan serupa, jika dilihat dari jenis gerakannya. Yang membedakan hanya tujuan akhirnya yaitu yoga lebih memfokuskan latihan fleksibilitas, meditasi, dan pengelolaan stres, sementara gerakan pilates lebih berfokus menempa stamina tubuh. Yoga bermula 5,000 tahun yang lalu di India, terus berkembang selama berabad-abad dan dipengaruhi oleh beragam budaya hingga kini tercipta berbagai jenis yoga, mulai dari Ashtanga, Kripalu, Bikram, sampai Vinyasa. Saat ini, ada banyak gaya yoga, terdiri dari berbagai macam postur statis dan dinamis (disebut “asana”), dikombinasikan dengan berbagai cara dengan konsentrasi, regulasi pernapasan, dan meditasi.1,2
Pilates adalah versi kontemporer dari yoga. Awal mula pilates dikembangkan sekitar abad 20-an oleh Joseph Pilates, di Jerman. Ia menciptakan serangkaian latihan fisik sebagai bentuk rehabilitasi dan penguatan, dengan memfokuskan pada pengendalian otot inti postural. Keduanya membawa pemahaman bahwa tubuh dan pikiran adalah dua hal yang saling berkaitan satu sama lainnya. Namun, yoga menambahkan satu elemen pembeda yaitu jiwa. Menjelajahi jiwa dan spiritualitas mengambil porsi yang cukup besar dalam praktik yoga secara keseluruhan, terutama melalui meditasi. Sementara itu, pilates menciptakan prinsip hubungan antara tubuh dan pikiran, serta bagaimana keduanya membantu seseorang dalam kehidupan sehari-hari.1,2
PayTren – Teman Setia Bayar Bayar !
Mengatasi LBP
Yoga dan Pilates yang telah populer selama dekade terakhir merupakan dua intervensi latihan tubuh yang menangani aspek fisik dan mental dari rasa sakit dengan teknikstrengthening, fleksibelitas dan relaksasi. Yoga dan pilates mengatasi kasus LBP terutama LBP nonspesifik dan LBP kronik. Penyedia layanan kesehatan yang merawat LBP dapat mempertimbangkan untuk merekomendasikan yoga dan / atau pilates pada pasien LBP. Gaya yoga yaitu Iyengar yoga dan Viniyoga mungkin lebih cocok untuk pasien LBP. Namun, karena instruktur tidak diharuskan untuk mendapatkan lisensi khusus untuk mengajarkan yoga atau pilates, dokter harus mengarahkan pasien untuk mencari instruktur yang memiliki pengalaman mengajar setidaknya beberapa tahun termasuk bekerja dengan pasien LBP.2,3
Mengatasi Nyeri Kepala
Latihan yoga dianggap sebagai pengobatan komplementer dan alternatif yang dipraktikkan oleh sekitar 5% populasi orang dewasa di Amerika Serikat dan 12% orang Australia untuk mengurangi sakit kepala. Yoga adalah kombinasi postur fisik dan latihan pernapasan. Yoga telah dilaporkan sebagai intervensi yang aman dan hemat biaya untuk mengelola rasa sakit. Bukti yang berkembang juga mendukung keyakinan bahwa yoga memberi manfaat kesehatan fisik dan psikososial melalui mekanisme regulasi turunan sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenal dan sistem saraf simpatik. Akibatnya, yoga memegang peranan penting dalam mengurangi aktivitas simpatik, meningkatkan aktivitas parasimpatis, meningkatkan kualitas hidup, dan menurunkan tingkat nyeri.4
Meningkatnya penggunaan layar elektronik, seperti ponsel pintar dan komputer pribadi, rata-rata sekitar 8 jam per hari, telah menyebabkan meningkatnya jumlah orang denganforward head posture (FHP). FHP didefinisikan sebagai posisi anterior dari tulang belakang cervical dan dikaitkan dengan ketidakseimbangan otot, nyeri leher, kelelahan, gerakan tulang belakang cervical yang terbatas dan nyeri kepala. Yip dkk. melaporkan bahwa peserta dengan sudut kraniovertebral yang secara signifikan lebih kecil cenderung memiliki FHP. Pelatihan pilates dirancang untuk meningkatkan fleksibilitas dan kesehatan tubuh secara umum dengan memperbaiki postur tubuh. Berdasarkan Kuo dkk. melaporkan bahwa pilates dapat memperbaiki kyphosis toraks pada orang dewasa yang lebih tua dan dapat memperbaiki kesehatan tulang belakang cervical dengan meningkatkan sudut craniovertebral. Perbaikan ini akan berefek pada penurunan intensitas nyeri kepala.5
Terapi Parkinson Disease
Latihan telah direkomendasikan untuk pasien dengan penyakit Parkinson (PD). Berbagai jenis latihan telah diuji, dan hasilnya menunjukkan manfaat. Studi juga telah memberikan bukti penggunaan olahraga sebagai strategi pengelolaan tambahan untuk PD. Beberapa peneliti telah menyarankan bahwa efek neuroprotektif olahraga dapat berkontribusi pada penurunan risiko pengembangan PD atau dapat memperlambat perkembangan neurodegenerasi. Beberapa jenis latihan direkomendasikan untuk PD termasuk yoga dan Pilates.6
PayTren – Teman Setia Bayar Bayar !
Terapi Breast Cancer Related Lymphedema (BCRL)
Kanker payudara adalah jenis kanker yang paling umum di kalangan wanita, dan jumlah wanita yang mengalami kanker payudara meningkat setiap harinya. Meskipun kemajuan dalam pengobatan kanker payudara seperti radioterapi, kemoterapi dan perawatan bedah mengurangi tingkat kematian terkait kanker payudara, namun juga menyebabkan perkembangan komplikasi serius seperti limfedema. Limfedema setelah pengobatan kanker payudara dilaporkan berkisar antara 2% sampai 83%.7
Penelitian menunjukkan bahwa pilates klinis memiliki efek positif pada jumlah limfedema, status fungsional, kekuatan pegangan, dan kualitas hidup pasien dengan limfedema. Mengingat efek positif dari pilates pada pasien BCRL setelah perawatan dalam hal fungsi, mood dan kualitas hidup, diputuskan bahwa akan tepat untuk memasukkan pilates dalam program fisioterapi pasien kanker payudara.7
Yoga juga memberikan efek positif pada terapi BCRL. Yoga adalah sistem praktik holistik yang bertujuan menciptakan keseimbangan dalam diri fisik, mental dan emosional. Gerakan fisik dan pernapasan lambat, yang dapat disesuaikan dengan prinsip-prinsip drainase limfatik, telah digunakan secara efektif sebagai bagian dari perawatan holistik untuk mengurangi limfedema pada ekstremitas bawah. Praktik pernapasan, meditasi dan relaksasi telah dilaporkan dapat memperbaiki fungsi psikososial wanita selama dan setelah pengobatan kanker payudara. Wanita dengan BCRL mulai mengikuti yoga untuk kesembuhan dan perbaikan prognosis.8
Praktik yoga dan pilates dapat membantu seseorang menguatkan punggung dan tulang belakang, lengan, pinggul, paha dalam, dan perut. Pilates juga bisa memperbaiki postur tubuh yang tidak seimbang dan melatih pergerakan tubuh agar lebih efisien, sehingga mengurangi risiko cedera. Kedua olahraga ini bisa membantu meningkatkan kesehatan tubuh dan kebugaran jasmani bagi siapa saja termasuk orang sehat jika dilakukan secara rutin dan teratur.
Sumber:
- Vergeer I, Bennie JA, Charity MJ, et al. Participation trends in holistic movement practices: a 10-year comparison of yoga/Pilates and t’ai chi/qigong use among a national sample of 195,926 Australians.BMC Complementary and Alternative Medicine. 2017;17:296. doi:10.1186/s12906-017-1800-6.
- Sorosky S, Stilp S, Akuthota V. Yoga and pilates in the management of low back pain. Current Reviews in Musculoskeletal Medicine. 2008;1(1):39-47. doi:10.1007/s12178-007-9004-1.
- Hasanpour-Dehkordi A, Dehghani A, Solati K. A Comparison of the Effects of Pilates and McKenzie Training on Pain and General Health in Men with Chronic Low Back Pain: A Randomized Trial. Indian Journal of Palliative Care. 2017;23(1):36-40. doi:10.4103/0973-1075.197945.
- Kim S-D. Effects of yoga exercises for headaches: a systematic review of randomized controlled trials. Journal of Physical Therapy Science. 2015;27(7):2377-2380. doi:10.1589/jpts.27.2377.
- Lee S-M, Lee C-H, O’Sullivan D, Jung J-H, Park J-J. Clinical effectiveness of a Pilates treatment for forward head posture. Journal of Physical Therapy Science. 2016;28(7):2009-2013. doi:10.1589/jpts.28.2009.
- Bek J, Webb J, Gowen E, et al. Patients’ Views on a Combined Action Observation and Motor Imagery Intervention for Parkinson’s Disease. Parkinson’s Disease. 2016;2016:7047910. doi:10.1155/2016/7047910.
- Şener HÖ, Malkoç M, Ergin G, Karadibak D, Yavuzşen T. Effects of Clinical Pilates Exercises on Patients Developing Limfedema after Breast Cancer Treatment: A Randomized Clinical Trial. The Journal of Breast Health. 2017;13(1):16-22. doi:10.5152/tjbh.2016.3136.
- Loudon A, Barnett T, Piller N, Immink MA, Williams AD. Yoga management of breast cancer-related lymphoedema: a randomised controlled pilot-trial.BMC Complementary and Alternative Medicine. 2014;14:214. doi:10.1186/1472-6882-14-214.
Sumber : Journals Indonesia