Musim hujan menjadi kesempatan bagi mikroorganisme penyebab penyakit menyerang manusia
Sistem imun merupakan hal pertama yang harus diperhatikan untuk menolak serangan mikroorganisme penyebab penyakit ke dalam tubuh. Berikut lima langkah untuk tetap sehat di musim hujan.
Jaga Pola Makan
Asupan gizi sangat penting bagi daya tahan tubuh. Seseorang yang kekurangan nutrisi berisiko terkena penyakit infeksi karena pada keadaan kurang gizi daya tahan tubuh seseorang menurun, sehingga kuman penyakit lebih mudah masuk dan berkembang.
Untuk memenuhi agar zat gizi kita tercukupi maka harus memperhatikan pola makan sehat dengan mengonsumsi lima kelompok pangan setiap hari atau setiap kali makan. Kelima kelompok pangan tersebut adalah makanan pokok, lauk-pauk, sayuran, buah-buahan dan minuman. Mengonsumsi lebih dari satu jenis untuk setiap kelompok makanan (makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan) setiap kali makan akan lebih baik.
Frekuensi makan perhari harus tetap diperhatikan, yakni sarapan, makan siang dan makan malam. Yang harus diprioritaskan adalah sarapan, berdasarkan pedoman gizi Kementerian Kesehatan RI, sarapan adalah kegiatan makan dan minum yang dilakukan antara bangun pagi sampai jam 9 untuk memenuhi sebagian kebutuhan gizi harian (15-30% kebutuhan gizi) dalam rangka mewujudkan hidup sehat, aktif, dan produktif.
Selain itu, mengonsumsi probiotik juga perlu diperhatikan agar terhindar dari infeksi seperti flu dan diare. Mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung probiotik akan membantu menjaga usus agar sistem pencernaan tetap lancar. Seperti, yoghurt, tahu, tempe atau fermentasi sayuran seperti acar.
Bakteri probiotik jenis Lactobacillus, Bifidobacterium, dan Enterococcus dalam makanan atau minuman dapat berfungsi menjaga keseimbangan mikroesosistem dalam sistem pencernaan, dan membantu proses pencernaan. Konsumsi makanan sehat harus benar-benar diperhatikan terutama di musim penghujan.
Berolah Raga
Di musim hujan, sistem kekebalan tubuh harus dijaga untuk menangkal serangan penyakit. Olah raga merupakan cara sederhana dan mudah, namun besar manfaatnya. Latihan fisik selama 30 menit mampu mengaktifkan sel darah putih (lekosit).
Dalam buku Guyton dan Hall, Fisiologi Kedokteran, lekosit berfungsi menyediakan pertahanan yang cepat dan kuat terhadap daerah-daerah tubuh yang mengalami peradangan.
Olah raga bisa dilakukan indoor atau outdoor, jadi tidak ada alasan lagi untuk tidak berolah raga.
Jaga Kualitas Tidur
Tidur merupakan waktu reses tubuh dalam rangka pemulihan seluruh sistem anggota badan. Namun tidak jarang ketika bangun badan malah tidak bugar. Dalam hal ini kualitas tidur sangat menentukan dan berperan penting di tengah cuaca dingin musim hujan. Berikut jangka waktu tidur yang tepat berdasarkan usia.
Dilansir dari Jurnal tentang rekomendasi waktu tidur yang dikeluakan oleh National sleep Foundation, Washington DC, USA, rekomendasi waktu tidur perhari untuk anak prasekolah usia 3-5 tahun selama 10-13 jam, anak sekolah usia 6-13 tahun selama 9-11 jam, remaja usia 14-17 tahun selama 8-10 jam, usia 18-25 tahun direkomendasikan tidur selama 7-9 jam, usia dewasa 26-64 tahun selama 7-9 jam, dan usia lansia lebih dari 65 tahun direkomendasikan tidur selama 7-8 jam perhari.
Kelola Stres
Stres merupakan bagian dari kehidupan manusia. Penyebabnya bermacam-macam. Di musim hujan seseorang dengan mudah terkena stres, misalnya karena terlambat bekerja karena hujan turun sebelum kita tiba di kantor.
Ketika seseorang stres akan berdampak secara fisiologis, seperti gelisah, detak jantung meningkat dan mudah letih. Karena itu, di musim hujan sangat diperlukan pengelolaan stres atau biasa disebut manajemen stres.
Dalam buku Psikologi karya Carole Wade dan Carole Tavris, manajemen stres salah satunya dapat dilakukan dengan strategi fisik, yakni menenangkan diri melalui relaksasi.
Relaksasi dapat dilakukan di manapun dan kapanpun, dengan membiarkan tubuh menerima rangsangan apapun baik berupa suara, bau, atau sentuhan yang dapat menenangkan diri. Di musim hujan akan sangat membantu menjaga kestabilan tubuh.