Transplantasi ginjal atau cangkok ginjal adalah terapi ideal bagi penderita gagal ginjal. Hal ini karena transplantasi ginjal dapat mempersingkat waktu penyembuhan, sehingga pasien tidak perlu lagi melakukan cuci darah berulang kali dan menghabiskan biaya hingga ratusan juta rupiah.
Demikian pernyataan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Divisi Nefrologi dan Hipertensi RSUP Adam Malik Medan, Prof. dr. Harun Rasyid Lubis, Sp.PD-KGH, kepada media pada konferensi pers di Ruang Rapat Lantai 2 RSUP Adam Malik, Selasa (3/10).
“Dengan cangkok ginjal ini, penyembuhan pasien akan lebih cepat dan tidak perlu cuci darah. Kita tahu bahwa untuk sekali cuci darah bisa mencapai angka hingga 1 juta rupiah per sekali cuci darah. Mereka melakukan itu selama satu kali dalam seminggu, diperkirakan selama satu tahun bisa mencapai 100 juta (biaya) dikeluarkan oleh pasien,” tuturnya.
Prof. Harun menambahkan, saat ini ada 11 pasien yang telah menunggu di RS Adam Malik untuk dilakukan transplantasi. Pada operasi keempat tim bedah transplantasi Adam Malik akan mampu melakukan sendiri proses operasi. Adapun utntuk operasi sebelumnya, RS Adam Malik disupervisi oleh RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo.
“Ketiga dan keempat pasien sudah siap. Sampai saat ini yang daftar sudah ada 11 (orang) semenjak 3 bulan lalu. Banyak sebenarnya. Untuk itu saya yakin tim bedah RSUP Adam Malik telah siap mengerjakan sendiri, tapi masih berhubungan dengan supervisi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo,” jelasnya.
Transplantasi Ginjal Jadi Layanan Unggulan
Saat ini, transplantasi ginjal ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Di awal implementasi jaminan kesehatan nasional (JKN) pada tahun 2014 silam, BPJS Kesehatan juga pernah menanggung transplantasi ginjal yang dilakukan salah satu RS Vertikal Kemenkes, yakni RS Hasan Sadikin Bandung.
Di tahun 2017, Kemenkes mencatat RS Sanglah Denpasar di Bali dan RS Adam Malik Medan telah berhasil melakukan transplantasi ginjal. Keberhasilan metode pengobatan, perkembangan ilmu kedokteran serta upaya penguatan jaminan kesehatan masyarakat mendorong agar RS Vertikal Kemenkes menjadikan cangkok ginjal sebagai layanan unggulan.
Harapannya ke depan, pilihan utama para pasien gagal ginjal bukanlah cuci darah melainkan transplantasi (cangkok) ginjal. Pasien yang menjalani cuci darah maka para pasien diharuskan melakukannya rutin dua kali seminggu. Sedangkan jika melakukan transplantasi ginjal akan lebih cost effectiveness dibandingkan cuci darah, pasien hanya perlu minum obat dan tidak tergantung dengan mesin cuci darah.