Kementerian Kesehatan memberi kesempatan kepada anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi Measles Rubella (MR) karena sedang sakit atau belum mendapat informasi tentang adanya kampanye imunisasi MR. Untuk itu, waktu pelaksanaan kampanye Measles Rubela diperpanjang sampai dengan tanggal 14 Oktober 2017.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian kesehatan RI, dr. H.M. Subuh, MPPM, saat memberikan keterangan kepada pers usai kegiatan Temu Media mengenai Bulan Eliminasi Kaki Gajah (BELKAGA) di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin siang (2/10).
“Mempertimbangkan belum semua Provinsi mencapai cakupan minimal, serta untuk memberi kesempatan kepada anak yang belum mendapatkan imunisasi MR, maka waktu pelaksanaan kampanye Measles Rubela diperpanjang dua minggu”, terangnya.
Kegiatan kampanye imunisasi Measles Rubella (MR) fase pertama yang meliputi seluruh wilayah di Pulau Jawa telah dilaksanakan selama bulan Agustus sampai dengan September 2017 dengan hasil yang cukup menggembirakan. Cakupan kumulatif sampai dengan tanggal 30 September 2017 sebesar 98.05%, melebihi target minimal yang ditetapkan yakni 95%.
“Pada waktu dimulainya MR, banyak negara pengamat pesimis karena berbagai isu di İndonesia. Kenyataannya, sampai dengan 30 September, kita sudah mencapai 98.05% atau 34.280.886 anak se-Jawa telah diimunisasi. İni angka luar biasa, di luar prediksi kita”, imbuhnya.
PayTren – Teman Setia Bayar Bayar !!!
Kementerian Kesehatan mengucapkan terima kasih dan penghargaan tinggi atas kerja keras seluruh jajaran kesehatan untuk menyukseskan program tersebut, khususnya kepada tiga Provinsi yang telah berhasil mencapai target, yaitu: Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta
“Kita perpanjang 2 minggu, kesempatan bagi Provinsi yang belum (mencapai target minimal), yakni DKİ Jakarta (89.89%), Jawa Barat (92.77%), dan Banten (89.03%)”, terangnya.
Menurut dr. Subuh, dalam masa perpanjangan waktu ini, dilakukan sweeping bagi sasaran yang belum mendapatkan layanan imunisasi MR.
“Menurut laporan, DKİ sudah mulai sweeping. Pada hari minggu, sweeping di Gereja-gereja di DKİ. Mereka juga sweeping di pelajar SMA khususnya kelas 1 karena ternyata banyak siswa/i SMA di Jakarta yang belum berusia 15 tahun. Mereka data kembali, karena itu juga masuk ke dalam sasaran”, jelasnya.
Pemerintah mengharapkan agar perpanjangan kampanye imunisasi MR ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat.
“Kita kan buka layanan (perpanjang) diharapkan (masyarakat) ada kesadaran, datanglah ke fasilitas pelayanan kesehatan”, tandasnya.