Harianjogja.com, KULONPROGO-Kasus antraks ditemukan di wilayah Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo, Kulonprogo. Penyakit itu diketahui telah menyerang satu ekor sapi, empat ekor kambing, dan 16 orang di tiga dusun.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kulonprogo, Astungkoro mengungkapkan, laporan terkait dugaan kasus antraks diterima Pemkab Kulonprogo pada Kamis (12/1/2017) pekan lalu.
Banyak warga Purwosari yang mengalami sakit seperti luka bakar pada tangan dan punggung, yaitu di dusun Ngroto, Ngaglik, dan Penggung. Upaya pemeriksanaan dan identifikasi kemudian langsung dilakukan. Pemeriksaan dan identifikasi lapangan sudah dilakukan Pada Jumat (13/1/2017) pekan lalu.
Petugas mengambil sampel tanah dan sisa daging yang masih tersimpan. Daging sapi tersebut pun dinyatakan positif antraks. “Setelah dicek laboratorium, indikasinya mengarah ke antraks,” kata Astungkoro, Selasa (17/1/2017).
Astungkoro memaparkan, berdasarkan informasi yang dihimpun tim, kasus antraks bermula dari adanya seekor sapi yang sakit dan terlihat sempoyongan pada November 2016 lalu. Sapi itu lalu disembelih. Dagingnya kemudian dikonsumsi warga dan sebagian disimpan.
Gejala antraks kemudian mulai dialami sejumlah warga sejak Desember 2016. Empat ekor kambing juga mengalami gejala sakit hingga mati seperti sapi yang disembelih setelah terlihat sempoyongan pada bulan sebelumnya.
Astungkoro mengatakan jika total warga yang ikut terserang hingga saat ini mencapai 16 orang. Mereka adalah warga yang ikut terlibat dalam penyembelihan sapi dan atau mengonsumsi dagingnya.
Astungkoro mengatakan, koordinasi telah dilakukan dengan Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo serta kepala dusun setempat. Salah satu tindak lanjutnya adalah melaksanakan penyemprotan disinfektan.
Pemkab Kulonprogo juga menetapkan temuan kasus antraks di Purwosari sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). KLB antraks disampaikan kepada Pemda DIY dan Kementerian Kesehatan RI. “Terkait warga yang terjangkit, sudah masuk tahap pemulihan dan berangsur membaik,” ujar Astungkoro.