Hari TB Sedunia diperingati setiap tanggal 24 Maret tiap tahunnya. Pemerintah berupaya untuk mengentaskan kasus Tuberkulosis yang merupakan penyakit menular di sekitar masyarakat.
Peringatan tahun ini Indonesia mencanangkan program Temukan Obati Sampai Sembuh Tuberkulosis (TOSS TB) dalam upaya penanggulangan TB. Program tersebut sebagai sarana perubahan strategi dari penemuan pasif promotif melalui strategi nasional DOTS sejak tahun 1995 menjadi aktif, intensif dan masif.
Tuberkulosis atau disingkat TB adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman Mycobacterium Tuberculosis. Kuman ini menyerang organ paru – paru manusia. Gejala utama yang ditimbulkan pun sama seperti penyakit yang menyerang paru – paru lain yaitu batuk baik berdahak maupun tidak. Gejala penyerta lain yang khas ditemukan pada penyakit ini diantaranya demam meriang berkepanjangan, batuk berdahak yang bercampur dahak, sesak dan nyeri dada, berkeringat tanpa sebab terutama sore – malam hari, badan lemas akibat nafsu makan berkurang, dan berat badan menurun.
Penyakit ini ditularkan melalui partikel yang keluar bersama droplet / percikan dahak penderita TB ketika batuk, bersin, dan bicara. Partikel yang dikeluarkan mengandung kuman TB yang pada akhirnya terhirup oleh orang lain.
Untuk mendiagnosa penyakit TB dokter memerlukan bantuan pemeriksaan dahak yang diambil 3 kali dalam waktu 2 hari, yakni SEWAKTU datang ke fasilitas kesehatan dan PAGI setelah bangun tidur. Penggunaan foto rontgen dada hanya digunakan jika dalam pemeriksaan dahak hasilnya negatif, akan tetapi ditemukan gejala TB.
Pengobatan TB berlangsung selama 6 – 8 bulan dan kesemuanya itu harus dituntaskan oleh pasien TB untuk menghindari kesulitan pengobatan akibat kuman resisten terhadap obat. Pengobatan terbagi dalam 2 tahap, tahap pertama disebut tahap awal / fase intensif dimana obat diminum setiap hari selama 2 atau 3 bulan. Tahap kedua disebut fase lanjutan, obat diminum 3 kali seminggu selama 4 atau 5 bulan.
Mengingat bahaya penyakit TB maka diperlukan upaya pencegahan sejak sedini mungkin melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
- Makan makanan yang bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
- Membuka jendela agar rumah mendapatkan cukup sinar matahari dan udara segar.
- Menjemur alas tidur agar tidak lembab.
- Mendapatkan suntikan vaksin BCG bagi anak usia dibawah 5 tahun untuk menghindari TB berat (meningitis dan milier).
- Olahraga teratur.
- Tidak merokok.
Bila anda menemukan gejala TB pada diri sendiri atau orang lain diharapkan peran aktif masyarakat untuk segera membawa ke sarana kesehatan terdekat. Pengobatan TB sendiri dijamin oleh pemerintah sehingga anda bisa mendapatkannya secara gratis.